Malam ini aku baru saja
pulang dari marhabanan di mushola. Bagi ku, yang aku lakukan bukan sekedar kewajiban
atau rutinitas atau mungkin pengisi waktu luang. Tapi, jauh lebih dari itu…aku
menyebutnya ‘kebutuhan’. Ya,
aku sangat dan selalu butuh iklim seperti itu. Iklim yang selalu ku
rindukan, yang membuat hati ini
terasa nyaman, tenang dan teduh.
Ini memang hanya sebuah
langkah kecil, tapi langkah yang membuahkan perubahan besar dalam hidup ku…
![]() |
Lingkaran kecil -Ittikhadul Mutta'alimiin- |
Berada dalam lingkaran
kecil “Ittikhadul Mutta’alimiin” bersama mereka, membaca & mentadabur ayat-ayat Nya, mengupas
sabda “Sang Manusia sempurna”, melantunkan sholawat, mendengar alunan rebana,
dan segala moment disana yang selalu menambah mahabbah pada Sang Azza wa
jalla.
Iya, lingkaran kecil
yang sangat meneduhkan karena insyaAllah mereka adalah orang-orang sholeh dan
sholikhah yang telah Allah getarkan hatinya untuk berjuang menghidupkan agama
Nya.
Hingga detik ini aku
tak henti bersyukur menjadi bagian dari mereka.
Perjuangan di jalan Nya
memang tak selalu mulus. Aku dan mereka mungkin memiliki status yang berbeda
secara social, tak sedikit keluarga besar dan orang-orang disekeliling ku yang
berkomentar:
“Kamu kan anak kuliahan, masa masih ngaji?”
“Kamu gak malu, kuliah jauh-jauh tapi bergaulnya
sama mereka?”
“Kamu sudah besar, buat apa ngaji? Gak malu ngaji
sama anak-anak yang masih pada sekolah?”
Astaghfirullah…kenapa orang-orang hanya menilai dari status di
dunia? Miris!!
Apa salahnya anak
kuliah masih mengaji? Bukankah mengaji itu kewajiban dan tak ada batasan
umurnya? Bukankah menuntut ilmu itu tidak memandang muda-tua atau kaya-miskin?
Aku bahkan lebih malu
pada mereka (Ustadz dan teman2 ngaji) dan Allah. Aku mungkin jauh lebih rendah ketaqwaannya
dari mereka di mata Nya. Aku malu belum punya banyak bekal untuk akhirat ku.
Aku malu belum bisa berbuat banyak untuk menghidupkan agama Mu, Ya Rabb… L
Aku justru selalu menyimpan
kagum pada mereka…
Mereka begitu sederhana, selalu sederhana
kesederhanaan yang terlihat sempurna,
kesederhanaan yang mengundang kagum para penduduk langit karna
ketaatanya.
![]() |
Khotmil Qur'an |
![]() |
Rebana IRZIE (Ikatan Remaja Dzikro) |
![]() |
Tadarus bulan Ramadhan |
Dari mereka aku belajar
untuk selalu bersemangat menghidupkan agama Nya meski susah sungguh, belajar
untuk zuhud, belajar membuang ‘gengsi dan malu’ yang tak perlu, dan masih
banyak hal lain meski mungkin mereka tak pernah sadar.
Allah…semoga aku bisa selalu istiqomah dijalan Mu.
Jaga semangat kami untuk menghidupkan lentera agama Mu.
Jadikan kami jiwa yang tangguh seperti pemuda Kahfi meski terasing demi Ridlo Illahi
Jadikan kami jiwa yang tangguh seperti pemuda Kahfi meski terasing demi Ridlo Illahi
Jadikan kami jiwa yang tegar seperti prajurit Badar meski tertatih memenangkan
cahaya Mu.
Dan izinkan kami kembali berkumpul di jannah Mu…dengan kekuasaan
Ars-Mu yang Maha Luas.
Aamiin Yaa Robbal’alamin…