Sampaikan mimpi mu pada
Allah! Itu yang aku
percaya, dan itu yang beberapa kali bahkan sering terjadi pada ku…karena aku
benar-benar membuktikannya.
delivering Valedictorian Speech |
Dulu, saat wisuda sarjana ku, masih teringat jelas saat itu aku duduk di barisan terdepan -cumlaude- bersama wisudawan-wisudawan terbaik dari fakultas lain. Aku duduk di no.16 di jajaran cumlaude jurusan ku. Saat itu, itu pun sudah membuat ku sangat bersyukur dengan pencapaian itu. Aku cukup bangga bisa mewujudkan impian Ibu-Paph yang satu itu. Saat itu juga, aku hanya duduk seperti ratusan mahasiswa lainnya mendengarkan perwakilan wisudawan terbaik menyampaikan sambutannya. Tapi ada satu hal yang terbesit kala itu, saat semua orang di Gedung Prof.Soedarto itu sibuk dengan suka cita dan terpana mendengarkan sambutan wisudawan itu, aku mencari kesibukan sendiri…aku sibuk berkomunikasi pada Dia. Ya, Dia adalah ALLAH SWT. Dalam imaji ku, aku sibuk berangan dan bertanya “Allah, apa aku bisa berdiri disana seperti dia?” Itu saja, aku hanya berani berangan dan bertanya, saat itu aku bahkan terlalu pengecut untuk meminta lebih pada Allah.
1
tahun berlalu…selama itu, aku menempuh tour
profesi ku untuk kembali ke Gedung itu lagi…
Yeaahh…I’ve
done! Dan 30 Agustus 2013 kembali menjadi hari bersejarah bagi ku dan yang
lain.
Tapi
benar-benar tak ku sangka, ya tak pernah! Hari itu, saat gladi wisuda UNDIP nama
ku terpilih menjadi wakil wisudawan terbaik untuk memberikan sambutan saat
wisuda nanti. Aku bukan mahasiswa super dengan serentetan prestasi, aku bukan mahasiswa yang study oriented, aku juga
bukan mahasiswa yang pandai berorasi atau sering berpidato didepan khalayak. Padahal
waktu itu wisuda ku berbarengan dengan para Doktor, Magister, Dokter Spesialis,
dan Sarjana lainnya, tapi KENAPA AKU?? Antara senang, bangga, dan super
cemas!
Hari
itu sudah H-3, dan aku belum siap apa pun… -_-
H-3, disaat teman-teman yang lain sibuk menonton film,
jalan-jalan atau hiburan lain, aku justru sibuk didepan laptop seharian...mencoba
mengumpulkan feel dan mood buat merangkai kata untuk sambutan
itu, mulai dari buka-buka tiap berita di www.undip.ac.id
dan situs UNDIP lainnya, baca-baca sejarah Pangeran Diponegoro, nelaah
visi-misi UNDIP sampe nyanyi-nyanyi lagu Hympe
Universitas Diponegoro dan Totalitas
Perjuangan Mahasiswa biar semangat.
H-2
disaat teman-teman yang lain sibuk menyiapkan pernak-pernik rias wisuda, aku
justru sibuk konsul-konsul ke kampus nemuin Dosen-dosen yang super (Pak Agus,
Bu Niken, Pak Nur, Mbak Dyah), sibuk cek email nunggu balasan konsul, sibuk
revisi, baca, revisi lagi dan baca lagi.
H-1
disaat yang lain pengen cepet-cepet besok, aku justru pengen jam berputar lebih
lambat… I have to do exercise!
Dan, 30 Agustus 2013 pukul 07.00 WIB
pun tibaaa….Wisuda Universitas Diponegoro ke-131
![]() |
Sambutan Wakil Wisudawan pada Wisuda UNDIP ke-131 |
Euforia
itu semakin terasa…ritme cardio ku pun rasanya semakin tak karuan…
Siapa
yang tak bahagia duduk di bangku khusus terdepan? Siapa tak bangga berdiri di podium tempat “orang-orang
hebat” itu? Siapa yang tak bangga menyampaikan sambutan & ucapan terima
kasih mewakili seluruh wisudawan dan didepan ribuan orang? Sekali lagi, itu
semua belum pernah terbayangkan…
Pertanyaan
“Apakah aku pantas?” masih sering
muncul di otak ku, tapi aku belajar banyak hal dalam waktu yang se-singkat itu.
Seperti yang Paph ku sampaikan, “Yang dihadapi nanti, mereka semua kan juga sama manusia, jadi
cukup tenang..santai, gak ada yang susah, PASTI BISA", juga yang Dosen ku (Pak Agus) sampaikan, “Gak perlu jadi Soekarno atau yang lain,
tapi JUST BE YOUR SELF. Kamu yang tau kamu seperti apa".
Dan, aku belajar memantaskan diri, bismillah….just
be my self >.<
±
10 menit aku melawan segala kelemahan diri. Dan tak ku sangka, ku pandang semua
penjuru, mereka semua tertuju mendengarkan barisan kata ku, aku mulai
bersahabat dengan suasana dan keadaan. Riuh tepuk tanggan pun beberapa kali
sampai di gendang telinga ku. Yeeaahh….I’ve well done!
Tak
ku sangka lagi, aku kembali ke kursi ku dengan riuh ucapan selamat dari
teman-teman, bahkan beberapa mengatakan sampai menangis dan terharu karna
sebuah paragraph ku tentang terima kasih untuk orang tua, teman-teman
menyebut-nyebut beberapa baris kata ku. Saat sambutan Rektor pun, beliau menyebut-nyebut dan mengulang beberapa kata-kata ku. Ucapan selamat pun terus bergaung baik
lisan, telepon, sms bahkan di media-media social. Alkhamdulillah…adalah bahagia
tiada kira saat bisa melakukan hal bahagia dan membahagiakan orang lain.
Ns. Rizki Cintya Dewi, S.Kep |
KUN FAYAKUN –Jadilah, maka
jadialah ia-
Teman,
jadilah hebat di takdir kita masing-masing…
Jangan
pernah merasa tak pantas pada suatu hal, karna ALLAH Maha Tau seberapa pantas
kamu, dan kamu yang paling tau seberapa sukses kamu bisa melakukan itu.
Saat orang lain
disibukkan dengan suka cita, ingatlah ALLAH, sibukkan rasa ‘hanya aku dan
Allah’, lalu sampaikan imaji bahkan mimpi mu…dan buktikan moment terbaik itu akan
tiba dengan rencana indah Nya… *RCD
Terimakasih
ALLAH, atas nikmat Mu yang sempurna, bahkan tanpa ku minta…
Ibu,
Ibu, Ibu & Paph, Cemara ku (Mba Ayu, Mas Dody, Icha, Cilla), Dosen-dosen
dan teman-teman PSIK UNDIP, keluarga kost 138 atas doa dan semangat yang selalu
tercurah…
Almamater
UNDIP tercinta,
Ini
adalah setitik dedikasi ku, ku persembahkan untuk kalian……
Semoga
bisa menjadi berkah dan menginspirasi ^_^