Archive for Mei 2014

'Cause I do LOVEd the Process


.


'Cause I do LOVEd the process !
Pernah gak perhatiin jawaban apa saat kita tanya “Apa sih yang kamu pengen dalam hidup ini?”
Kebanyakan dari mereka menjawab “Aku cuma ingin bahagia kok”
Ya, jawaban itu sama sekali tak salah. Semua orang pasti ingin bahagia dan berhak bahagia.
But, the question is whether a happiness could be found easily whenever we want and wherever we needs ?
Dan yang ada di otak saya saat ini, tentu akan ada 2 option jawaban:
Pertama, kita bisa saja meraih kebahagiaan itu dengan mudah dan cepat. Tapi sadarkah? Sesuatu yang ‘instan’ biasanya efeknya juga kurang baik. Why? Jika kita mendapatkan sesuatu itu dengan instan, tanpa harus lelah dan bersusah payah, maka ia tak akan bertahan lama bahkan mungkin bisa menghilang begitu saja dan kepuasan yang dirasa pun kurang mengena.
Kedua, sebelum bertemu bahagia, kamu akan menemui sesuatu yang dikenal banyak “happiness finder” dengan nama proses.. ya..PROCESS ...
Jika itu menyangkut sesuatu yang besar dan istimewa, tentulah kita akan berproses. Mengenal dan mengakrabkan diri dengan proses memang tak selalu mulus. Disinilah kita akan mengenal dan merasakan banyak hal: akan ada para ‘haters’ yang meremehkan mu, akan ada segelintir batu sandungan yang menjatuhkan mu dan membuat mu ragu untuk bangkit lagi, akan ada tangis yang membuat mu semakin lemah, akan ada selintas rasa menyerah yang membuat mu maju-mundur untuk bertahan, akan ada sepaket cemas akan hasil yang tak ada jaminan mesti indah, akan ada banyak hal yang dikorbankan, dan lain-lain..
Tapi ingatkah? Karna kita memilih berproses, maka orientasi kita bukan lagi hasil. Saya ingat ± 3 tahun yang lalu saat masih kuliah, sejak itu saya mengikrarkan diri bahwa:
“Hasil atau nilai itu memang penting,
tapi lebih penting lagi bagaimana menjadi yang BERNILAI
Mungkin senyum bahagia diakhir lah yang selalu teringat, senyum saat kamu berhasil meraih mimpi, saat kamu telah mampu melakukan sesuatu yang sulit, namun terkadang kita lupa jatuh-bangun mu itulah yang membuat seulas senyum bahagia itu…Ya, saat itu yang dinamakan proses.
Dan aku tentu saja tak ingin memplagiatkan diri menjadi orang lain, because I’m who am. Aku tak ragu lagi mendeklarasikan bahwa “aku adalah pribadi yang mencintai proses”
Kadang memang aku harus bertumbuh, berproses, jatuh-bangun menghadapi semuanya sendiri…hanya mengandalkan Allah SWT di masa sulit itu,
Sesekali aku butuh bahu untuk bersandar dan bercerita betapa lelahnya hari ini,
Tak jarang juga aku butuh sekedar “comforting words” dari mereka yang tak bosan dengan sederet keluhan ku,
Mereka yang tulus menemani kita berproses menunggu sukses, tak letih menguatkan dan mendo’akan, mensupport, dan selalu peduli dengan kesehatan mu…Menurut ku, ini lebih romantic dari apapun. Ada mereka yang mungkin tak pernah diminta do’anya namun terus menyelipkan nama mu dalam sujud panjang do’anya… Subhanallah
Aku sangat menikmati saat dimana aku belum memiliki apapun untuk dibanggakan, tapi dengan ikhtiar dan tawakal yang sebenar-benarnya satu per satu mimpi dan keinginan tercapai pada waktunya dengan scenario indah Nya,
Adalah bahagia tiada kira tatkala bisa membagi cerita tentang proses itu dengan sepaket suka-dukanya, lalu mengukir senyum di sudut bibir orang sekeliling kita..
Mencoba menikmati proses dengan hati lapang dan semangat yang tak redup…
Karna satu hal, aku tak ingin merasakan efek soda yang indah dan senangnya hanya sebentar saja, lalu kembali lagi menjadi manusia yang tidak mensyukuri sekecil nikmat yang Allah berikan dengan seribu keluhan.
Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
So, bagaimana dengan kalian guys? Akan menjadi pribadi yang mencintai proses atau hasil?

Warmest Regards,
Love,
R C D