'Cause I do LOVEd the
process !
Pernah gak perhatiin
jawaban apa saat kita tanya “Apa sih yang
kamu pengen dalam hidup ini?”
Kebanyakan dari mereka menjawab “Aku cuma ingin bahagia kok”
Kebanyakan dari mereka menjawab “Aku cuma ingin bahagia kok”
Ya,
jawaban itu sama sekali tak salah. Semua orang pasti ingin bahagia dan berhak
bahagia.
But, the question is whether a happiness could be found easily whenever we want and wherever we needs ?
But, the question is whether a happiness could be found easily whenever we want and wherever we needs ?
Dan
yang ada di otak saya saat ini, tentu akan ada 2 option jawaban:
Pertama,
kita bisa saja meraih kebahagiaan itu dengan mudah dan cepat. Tapi sadarkah?
Sesuatu yang ‘instan’
biasanya efeknya juga kurang baik. Why? Jika
kita mendapatkan sesuatu itu dengan instan, tanpa harus lelah dan bersusah
payah, maka ia tak akan bertahan lama bahkan mungkin bisa menghilang begitu
saja dan kepuasan yang dirasa pun kurang mengena.
Kedua, sebelum
bertemu bahagia, kamu akan menemui sesuatu yang dikenal banyak “happiness finder” dengan nama proses..
ya..PROCESS ...
Jika itu menyangkut
sesuatu yang besar dan istimewa, tentulah kita akan berproses. Mengenal dan
mengakrabkan diri dengan proses memang tak selalu mulus. Disinilah kita akan
mengenal dan merasakan banyak hal: akan ada para ‘haters’ yang
meremehkan mu, akan ada segelintir batu sandungan yang menjatuhkan mu dan
membuat mu ragu untuk bangkit lagi, akan ada tangis yang membuat mu semakin
lemah, akan ada selintas rasa menyerah yang membuat mu maju-mundur untuk
bertahan, akan ada sepaket cemas akan hasil yang tak ada jaminan mesti indah, akan
ada banyak hal yang dikorbankan, dan lain-lain..
Tapi ingatkah? Karna kita memilih berproses, maka orientasi kita bukan lagi hasil. Saya ingat ± 3 tahun yang lalu saat masih kuliah, sejak itu saya mengikrarkan diri bahwa:
Tapi ingatkah? Karna kita memilih berproses, maka orientasi kita bukan lagi hasil. Saya ingat ± 3 tahun yang lalu saat masih kuliah, sejak itu saya mengikrarkan diri bahwa:
“Hasil atau nilai itu
memang penting,
tapi lebih penting
lagi bagaimana menjadi yang BERNILAI”
Mungkin senyum bahagia diakhir
lah yang selalu teringat, senyum saat kamu berhasil meraih mimpi, saat kamu
telah mampu melakukan sesuatu yang sulit, namun terkadang kita lupa
jatuh-bangun mu itulah yang membuat seulas senyum bahagia itu…Ya, saat itu yang
dinamakan proses.
Dan
aku tentu saja tak
ingin memplagiatkan diri menjadi orang lain, because I’m who am.
Aku tak ragu lagi mendeklarasikan bahwa “aku adalah pribadi yang mencintai
proses”

Sesekali aku butuh bahu
untuk bersandar dan bercerita betapa lelahnya hari ini,
Tak jarang juga aku
butuh sekedar “comforting words” dari
mereka yang tak bosan dengan sederet keluhan ku,
Mereka yang tulus menemani kita berproses menunggu sukses,
tak letih menguatkan dan mendo’akan, mensupport, dan selalu peduli dengan
kesehatan mu…Menurut ku, ini lebih romantic dari apapun. Ada mereka yang
mungkin tak pernah diminta do’anya namun terus menyelipkan nama mu dalam sujud
panjang do’anya… Subhanallah…
Aku sangat menikmati
saat dimana aku belum memiliki apapun untuk dibanggakan, tapi dengan ikhtiar
dan tawakal yang sebenar-benarnya satu per satu mimpi dan keinginan tercapai pada
waktunya dengan scenario indah Nya,
Adalah
bahagia tiada kira tatkala bisa membagi cerita tentang proses itu dengan
sepaket suka-dukanya, lalu mengukir senyum di sudut bibir orang sekeliling
kita..
Mencoba menikmati proses
dengan hati lapang dan semangat yang tak redup…
Karna satu hal, aku tak ingin merasakan efek soda yang indah dan
senangnya hanya sebentar saja, lalu kembali lagi menjadi manusia yang tidak
mensyukuri sekecil nikmat yang Allah berikan dengan seribu keluhan.
Maka nikmat Tuhan
manakah yang kamu dustakan?
So, bagaimana dengan kalian guys? Akan menjadi pribadi yang mencintai proses atau hasil?
Warmest Regards,
Love,
R
C
D