Banyak
yang bilang kalau aku ini “well-organized
person”, aku pun sadar dan mengakuinya.
Aku
selalu mempersiapkan semuanya dengan matang, punya plan A, plan B dst…hingga
tiap detail nya aku pikirkan agar semuanya almost
perfect dan tidak ada penyesalan setelahnya. Ya, itu aku. Kun anta…
Semua rencana ku bahkan sudah tertulis di proposal
hidup ku sejak dulu…
Bisa
dibilang, terlalu sibuk mengejar mimpi dan memenuhi ambisi adalah agenda hidup
yang tak ingin ku khianati…
Semua
penuh sadar.
Tapi
sekarang, aku hampir-hampir melepas ikatan rencana yg tlah lama tersusun rapi
dengan sepaket persiapannya…itu tak lagi menjadi prioritas ku.
KENAPA???
Seorang
lelaki datang ke dalam hidup ku…
Hingga
ia datang membalik keadaan….mengacak-acak semua tujuan hidup yang sedang ku perjuangkan.
Aku
bahkan merusak “aturan hidup” yang ku buat sendiri…
Semua
planning yang ku susun sendiri berubah
drastis sangat jauh dari ekspektasiku, berganti dengan rencana kami berdua yang luar biasa tak kalah indah…
Aku belajar banyak memantaskan diri demi terwujudnya impian bersama...
Aku belajar banyak memantaskan diri demi terwujudnya impian bersama...
Laki-laki dengan kesederhanaan yang mengagumkan.
Laki-laki luar biasa yang bisa membuatku berkata "Ya" untuk memotong cita-citaku, menggantikannya dengan cita-cita yang lebih tinggi dan berjanji akan bersama-sama menggapainya.
Laki-laki gagah yang berani memintaku di hadapan Paph-Ibuku untuk menggenapkan separuh Dien Nya.
Laki-laki hebat yang berhasil meredakan ambisi ku, berganti dengan rencana lain yang lebih mulia: merawatnya, memastikan dia baik-baik saja serta mendampinginya dalam susah-bahagia :')
Laki-laki luar biasa yang bisa membuatku berkata "Ya" untuk memotong cita-citaku, menggantikannya dengan cita-cita yang lebih tinggi dan berjanji akan bersama-sama menggapainya.
Laki-laki gagah yang berani memintaku di hadapan Paph-Ibuku untuk menggenapkan separuh Dien Nya.
Laki-laki hebat yang berhasil meredakan ambisi ku, berganti dengan rencana lain yang lebih mulia: merawatnya, memastikan dia baik-baik saja serta mendampinginya dalam susah-bahagia :')
Meski
rencana matang itu berubah menjadi seberantakannya, insyaaAllah aku tidak akan
pernah menyesali skenario ini.
Karna bersama nya, tak hanya bermimpi di dunia...tapi kami ingin mewujudkan mimpi hingga ke Jannah Nya... aamiin :)
Karna bersama nya, tak hanya bermimpi di dunia...tapi kami ingin mewujudkan mimpi hingga ke Jannah Nya... aamiin :)
Dia
anugerah, dia jawaban istikharah ku, dia adalah impian masa depan ku…
Bukan
aku yang memilihnya, tapi Allah yang pilihkan dia untuk ku cintai.
Bismillah…
Bismillah…