I care


.



“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”
Iya, rasanya ingin saja menuliskannya dan membagi ini untuk kita.
Tentang dunia ku, perjalanan ku, dan tentu passion ku…N U R S I N G
Diantara sekian banyak profesi, ah mungkin naïf memang kalau ku sebut “nursing” itu the real passion. Tentu saja tidak. Ya, awalnya memang tidak. Tapi seperti keajaiban cinta pun, ia bisa saja tumbuh semakin kuat setelah merasakan dan menjalaninya.
Ada di jalan ini pun bukan jawaban dari cita-cita masa kecil ku dulu. Sama sekali bukan. Dulu bahkan tak pernah terlintas dalam pikir ku akan menjadi seorang Perawat. Tapi kalo dibilang salah jurusan? TIDAK. Karna aku yang memilihnya, entah kenapa saat itu tiba-tiba saja Allah berikan rasa ‘cenderung’ ku untuk belajar lebih pada dunia ini. Aku pun mulai mengenal ilmu asing ini, hingga 3 semester perkuliahan aku seperti belajar abstrak! Benar-benar tak paham dengan bidang ini. Sampai akhirnya tibalah waktu untuk praktik klinik di Rumah sakit. Takut benar-benar takut. Aku bahkan ragu pada diri ku sendiri, apa aku bisa melakukannya dengan baik? Bagaimana kalau aku justru melakukan kesalahan dan mencelakakan pasien?
Aku pun terus berdo’a pada Allah, Allah, jika memang sekaranglah waktunya, gerakkan tangan-tangan ini untuk memberi manfaat, tuntunlah lisan ini untuk menjadi penawar, pancarkan wajah ini untuk memberi penyejuk, untuk mereka –PASIEN- “
Luar biasa!!
Saat mengenakan seragam putih-putih itu, aku seakan bukan aku yang biasa.
Seragam itu seakan memberikan kekuatan.
Aku bisa berjalan dengan sigap dan cepat, padahal dulu aku terbiasa jalan pelan dan santai.
Aku bisa bicara dengan lancar & bijak, menenangkan pasien-pasien dengan senyum dan tutur kata ku, padahal dulu aku pribadi yang pemalu dan tak pandai berkespresi.
Aku bisa semalaman  tak tidur, terjaga untuk pasien-pasien, padahal dulu aku pribadi yang mudah lelah.
Aku bisa bersentuhan dan berkutat dengan perawatan jenazah, padahal dulu aku pribadi yang sangaatttt penakut.
Aku bisa membantu memenuhi kebutuhan dasar pasien yang dari yang terkecil yang dikecoh orang hingga hal besar sekalipun, padahal dulu aku pribadi yang suka jijik dan gak telaten.
 Dan masih banyak lagiiii….
Lalu, kenapa aku mau berubah? Kenapa aku mau melakukannya?
The answer is, because I am a Nurse :) 
 Karna ALLAH telah menggerakkan hati ku untuk menyentuh hati mereka yang membutuhkan (pasien). Tak banyak orang yang digerakkan hatinya untuk ada dalam jalan yang ihsan ini.
Dan aku bersyukur telah ALLAH pilih untuk ada dalam lingkaran ini. Thanks my Almighty Allah…
Aku bersyukur dipertemukan dengan mereka. Aku menemukan ‘energy’ yang luar biasa saat berinteraksi dengan pasien, mendengarkan setiap keluh dan harapannya. Aku tak melakukan banyak hal, hanya menyentuhnya dengan ‘caring’, bertutur kata yang ‘terapeutik’, dan melakukan tugas ku dengan ‘tulus’ yang disertai do’a. Tapi justru begitu banyak yang aku dapatkan, tak jarang aku mendapat bonus do’a-do’a baik dari pasien untuk ku, aku banyak belajar dari mereka tentang mensyukuri nikmat sehat, belajar semangat dalam lemah, belajar ikhtiar dalam kesempitan, belajar berserah pada Yang Maha, dan belajar yakin pada kekuaran do’a.
Oh yaa tentang ‘caring’, dulu aku pernah sangsi dan bertanya-tanya “Apa pentingnya? Emangnya harus gitu ya?”, tapi sejak terjun di lapangan, jawaban itu seolah datang sendiri. Ternyata itu yang dibutuhkan pasien, itu yang menjadi kekuatan profesi kita Perawat untuk touch the heart. Thanks to my beloved lecturers for teaching me about the power of caring.
Beberapa waktu lalu, aku membaca sebuah artikel yang unik tapi dalam maknanya, begini:
Untuk menjadi perawat kau harus;
1.Pintar
Pintar membaca suasana hati orang lain di sekelilingmu, baik itu pasien ataupun rekan kerja.
Pintar membawa diri dalam situasi apapun dan ketika bertemu dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun, entah sedang berseragam atau tidak, dikenali sebagai perawat atau tidak.
Pintar menyembunyikan kesedihan, amarah, sakit kati, kekecewaan.
2. Kaya
Kaya ilmu pengetahuan umum, agar bisa nyambung ketika menghadapi pertanyaan atau keluhan dari pasien.
Kaya kesabaran hati, meski lebih sering dimarahi pasien dan senior, dan sedikit sekali menerima "terima kasih"
Kaya senyuman tulus, tak peduli dibalas dengan senyuman atau mata melotot heran.
Kaya "maaf " meskipun tidak berbuat salah.
Kaya "ketenangan" meskipun pasien mencak-mencak tanpa sebab dan atasan mengancam menyuruh lembur tanpa upah.
3. Rupawan
Rupawan dalam berbahasa dan bertuturkata meski aksen bahasa daerah agak kental dalam setiap artikulasi.

Rupawan dalam berpenampilan namun tetap bersahaja tanpa berusaha lebai, untuk meniru gaya artis.
4. Munafik
Seringkali perawat harus berbohong dan penuh kepura-puraan di depan pasien. Ya, kami berpura-pura bijak dan menguatkan hati pasien, walau saat itu kami sendiri tengah dirundung masalah dan lemah hatinya. Berpura-pura ceria walau sakit ataupun lelah. Demi kebaikan mu, pasien ku :)
5. Cepat
Cepat menanggapi keluhan pasien dan menentukan sesegera mungkin apa yang harus dilakukan.
Cepat membenahi diri dan hati meski baru selesai di"complaint" pasien bahkan rekan kerja.
Cepat beradaptasi dengan perubahan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, meski mungkin merugikan
dirinya.

Ya, kira-kira begitulah teman, jika kau ingin memutuskan masuk dalam lingkaran dunia Perawat.
Ns. Rizki Cintya Dewi, S.Kep
Untuk semua sejawat ku dan mahasiswa-mahasiswi Keperawatan yang tlah Allah gerakkan hatinya dijalan ini, selamat dan berbangga lah! Karna jalan yang kita pilih ini in shaa Allah mulia dan penuh berkah jika menjalaninya dengan baik. Mari berkarya, mari perkuat ilmu kita dan tebarkan kebaikan untuk umat.
Merawat dengan hati, bekerja dengan cinta.
Untuk profesi kita, viva for NURSES!

One Response to “I care”

  1. Habibi says:

    Nice blog.

    Visit ittelkom-sby.ac.id

Your Reply