Dialog dengan Sajadah...


.

Seutas cerita dari kultum di tarawih ke 19 ini…tentang dialog dengan sajadah :)

Oneday…, di 1/3 malam terakhir , seorang hamba terbangun karena haus. Ia pun langsung minum, teguk demi teguk hingga puas. Saat itu jua, terdengar suara rintihan yang lirih. Mencari…dan mencari lah si hamba dari mana arah datangnya suara itu? Setelah minum, si hamba langsung bergegas naik ke atas tempat tidurnya. Hendak memejamkan mata, suara itu terdengar lagi…merasa terganggu, si hamba pun memutuskan untuk mencari sampai ketemu. Terkejutlah ia !! Ternyata suara itu datang dari sudut ruang kecil di selembar sajadah yang terbentang.
Kemudian si hamba langsung bertanya, “kenapa kau menangis di malam begini?”
Sajadah pun merespon, “seperti mu, aku pun butuh air.”
“Apa kau haus seperti ku? Kalau begitu, akan ku ambilkan minum untuk mu, tunggulah dulu.”, lanjut si hamba.
Sajadah langsung menjawab, “Tidak..tiidaakk…aku memang butuh air, tapi bukan itu. Aku rindu tetesan air mata mu di 1/3 malam Nya…

Subhanallah….
Teman, coba ingat lagi….kapan terakhir kali kita menangis pada Nya?
Mengadu, mensyukuri, melantunkan deretan kalimat cinta hingga menguraikan air mata di sujud panjang hanya pada Nya di 1/3 malam terakhir? Bukan kah itu lebih romantis dari apapun? >.<
Saat sujud, kita berada pada kepasrahan yang sebenar-benarnya….lambang penyerahan total diri kita pada Sang Khalik. Dan sajadah, kelak akan menjadi saksi saat kita di hisab...

Seringkali, mudah sekali menangis meratapi kegalauan dan urusan dunia.
Tapi apakah mudah juga menitihkan air mata pada Nya disepenggal waktu?
Astaghfirullah…

Allah…semoga kami bisa selalu istiqomah dijalan Mu.
Jaga semangat kami untuk menghidupkan lentera agama Mu.
Jadikan kami jiwa yang tangguh seperti pemuda Kahfi meski terasing demi Ridlo Illahi
Jadikan kami jiwa yang tegar seperti prajurit Badar meski tertatih memenangkan cahaya Mu.
Dan izinkan kami kembali berkumpul di jannah Mu…dengan kekuasaan Ars-Mu yang Maha Luas.
Aamiin Yaa Robbal’alamin…

Your Reply